Pagi ke-delapan di Hutan Varel. Udara dipenuhi kabut tipis, embun menggantung di ujung daun-daun, dan sinar matahari menembus celah dedaunan tinggi dengan warna keemasan yang lembut.
Jika dulu Raden merasa aneh menjadi pohon, kini ia mulai menerima kenyataan itu sebagai bagian dari hidup barunya. Mungkin bukan tubuh yang ia harapkan setelah mati, tapi sistem ini... memberinya harapan yang aneh. Harapan bahwa bahkan sebagai makhluk tak bergerak, ia bisa tumbuh... menjadi lebih dari sekadar pohon.
Dan hari ini, dia siap melakukan hal besar pertamanya.
[S.A.R.A: Sistem pertahanan primer dapat dibangun. Sumber daya mencukupi.]
[Fitur terbuka: Area Pertahanan Akar Lv.1 – membentuk zona pengaruh radius 3 meter.]
(Akhirnya... aku bisa punya "rumah" kecil di dunia ini.) pikir Raden dengan semangat.
Akar-akarnya mulai menjulur lebih luas, bukan hanya mencari air dan nutrisi, tapi kini membentuk pola. Seperti pagar bawah tanah, akar itu melingkar perlahan, menciptakan ruang yang bisa dia kontrol sepenuhnya. Ia bisa merasakan getaran serangga kecil berjalan di atas tanah, aliran air di bawah permukaan, bahkan retakan batu yang bisa dimanfaatkan sebagai pertahanan alami.
Tiga jam berlalu hanya untuk membentuk radius awal.
Selama itu, Raden juga mengaktifkan Deteksi Getaran Lv.2. Sensornya menjadi lebih halus. Sekarang, dia bisa membedakan antara langkah tikus, kadal, bahkan burung yang bertengger di cabang pohon lain. Semuanya terasa seperti denyut kecil yang menyentuh kesadarannya.
Sinar matahari pagi mulai memudar, tergantikan oleh awan kelabu yang berkumpul. Suasana hutan berubah sedikit mencekam. Angin membawa aroma lembab bercampur tanah basah dan... sesuatu yang lain. Aroma samar sihir.
[S.A.R.A: Fluktuasi mana terdeteksi. Fenomena sihir alam mendekat.]
(Fenomena sihir? Apa itu seperti badai atau semacamnya?)
Langit bergemuruh pelan, bukan karena petir, tapi seperti… energi yang berkumpul. Seketika, daun-daun Raden merinding—sebuah pengalaman baru. Energi itu... menyusup melalui udara, menyentuh batang, dan terserap ke dalam jaringan kayu yang hidup.
Dan untuk pertama kalinya...
[Indra Sihir aktif – Lv.1. Kamu mulai bisa merasakan aliran mana.]
Apa yang terjadi selanjutnya sulit dijelaskan dengan kata-kata. Rasanya seperti ada aliran hangat yang masuk perlahan dari segala arah. Energi itu tidak berbahaya—sebaliknya, terasa... hidup. Membawa informasi, emosi, bahkan suara-suara samar dari alam.
Raden bisa "mendengar" pohon lain. Tidak dalam kata-kata, tapi dalam getaran. Pohon tua di utara yang menceritakan badai dua puluh tahun lalu. Semak berduri yang mengeluhkan rusaknya akarnya karena dilewati rusa. Bahkan tanah sendiri berbicara—tentang pergerakan cacing dan magma jauh di dalam.
(Ini... luar biasa. Aku benar-benar jadi bagian dari dunia ini.)
Tapi sukacita itu tak bertahan lama.
[Peringatan: Aktivitas monster meningkat. Radius pertahanan berada dalam zona perburuan makhluk kelas D.]
Detak halus terasa mendekat. Tidak besar, tapi berat. Seekor makhluk—belum jelas bentuknya—bergerak perlahan, seolah sedang mengendus. Tidak seperti slime sebelumnya, makhluk ini cerdas. Gerakannya sistematis. Lalu... berhenti.
Hening.
Raden menahan segalanya. Akar-akarnya menegang. Ia belum punya serangan aktif, hanya akar penyerang Lv.1 dan kulit kayu pertahanan. Tapi zona akar pertahanannya baru selesai terbentuk... dan ini adalah ujian sesungguhnya.
Suara garukan terdengar... lalu suara mengendus, lalu sesuatu meludah—cairan asam.
Batang bagian bawah terkena sedikit—terasa panas dan perih.
[Kerusakan minor. Efek: Korosi 2%.]
(Sial! Dia mencoba melumerkanku!)
Tanpa menunggu, Raden mengaktifkan sistem.
[Aktifkan: Akar Penyerang Lv.1]
Akar-akar tajam melesat dari bawah tanah, menusuk permukaan tanah tepat di bawah makhluk itu. Terasa seperti mengenai sesuatu lunak—kemungkinan perut. Suara raungan pendek terdengar, lalu getaran kabur menjauh cepat.
Makhluk itu pergi.
[Pertahanan berhasil. Kerusakan tertangani. Energi sihir +6% karena perlawanan aktif.]
Raden terdiam dalam kelegaan. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar menang. Bukan hanya bertahan. Tapi melawan.
Ia menatap langit (dalam pikirannya), lalu membisikkan tekad dalam hati.
(Aku akan menjadikan tempat ini bentengku. Dari akar hingga daun… aku akan tumbuh menjadi sesuatu yang tak akan bisa dijatuhkan.)
Dan dengan begitu, ia kembali menyerap sinar dari langit. Membiarkan energinya pulih... sambil menyiapkan dirinya untuk hari esok yang lebih liar, lebih kuat, dan lebih berbahaya.