Cherreads

Chapter 4 - PERTARUNGAN DENGAN TEMAN BARU

Setelah Beberapa Hari Aku Berpura-pura Pingsan Akhirnya Aku Memutuskan Untuk Bangun, Karena Sudah Bosan Berpura-pura Pingsan, Saat Itu Aku Melihat Velanesa Yang Merawatku

Ohhh, Ini Kejutan Dia Merawatku Saat Aku Berpura-pura Pingsan Yahh

Saat Berpura-pura Pingsan Aku Menggunakan The Will of Dream Untuk Membuat Aku Tertidur Dan Bermimpi Indah

"Velanesa, Aku Tak Menyangka Kamu Akan Merawatku", Kataku

Velanesa Saat Itu Terbangun Dari Tidurnya, Posisinya Dia Sedang Duduk Dan Aku Tidur Dipangkuannya, Tetapi Ini Cukup Nyaman

"Lucius, A-Akhirnya, Kamu Bangun Juga", Katanya Dengan Khawatir

"Aku Tidak Kenapa-napa Kok", Kataku Dengan Senyuman

"Tidak, Apa-apa Bagaimana, Kamu Sudah Tidur Tujuh Hari", Katanya Dengan Marah Dan Menangis Sedikit

Saat Itu Aku Langsung Berekspresi Kaget, Walau Sebenarnya Aku Tidak Merasa Kaget Sama Sekali Sih, Aku Segera Berdiri Lalu "A-Apaaa", Teriakku

"Ma-Maafkan Aku Lucius, Aku Tidak Sengaja Memukulmu", Katanya

"Tidak Apa-apa Velanesa", Aku Segera Memukul Pipi Velanesa Dengan Sekitar 20 Terraton Kekuatan Yang Aku Keluarkan

Saat Itu Velanesa Kaget Karena Pukulanku, "Aku Adalah Tipe Orang Yang Membalas Orang Yang Melukaiku", Kataku Dengan Senyum Kecil

Seharusnya Dengan Berat Pukulanku Yang Hanya 20 Terraton Tidak Akan Bisa Melukainya Kan

"Mmm", Velanesa Diam Dan Segera Pergi Tidur Tanpa Mengatakan Apapun

Lalu Aku Menggunakan The Will of Clear Untuk Membersihkan Tubuhku

Lalu Aku Keluar Asrama, Dengan Berjalan-jalan Mungkin Ini Akan Seru, Pikirku

Saat Di Jalan, Aku Merasakan Sesuatu Mendekat, Aku Memang Mendengar Bahwa Banyak Orang Yang Menyalahgunakan Kekuatan Mereka Di Alam Semesta Jurang, Tetapi Tak Kusangka Aku Akan Menjadi Sasaran, Saat Itu Orang Itu Mulai Mendekat Dan "Yoo, Kau Lucius Varvatos Kan", Kata Orang Tersebut

Aku Segera Membalikkan Badanku Dan Mengatakan "Kalau Iya Emang Kenapa", Kataku Dengan Dingin

Saat Aku Berbalik Yang Didepanku Seseorang Yang Cukup Tampan, Dengan Rambut Hitam, Mata Hitam, Aku Merasakan Dua Lapisan Aura Disekitarnya

"Mm, Kalau Tak Salah Kamu Gruciel Sward, Kan", Kataku

"Namaku Lugiel Swartz, Bukan Gruciel Sward", Katanya Dengan Tenang

"Ahh Maaf, Aku Lupa", Kataku Dengan Fakta Palsu

"Kenapa Kamu Berjalan-jalan Sendirian", Katanya

"Hanya Ingin Menghirup Angin Segar, Kalau Kamu", Jawabku

"Aku Ingin Berlatih, Apakah Kamu Juga Ingin Berlatih Denganku", Dia Mengatakan Hal Tersebut Dengan Tenang

"Tidak", Kataku

"Begitu Ya, Kalau Begitu Bagaimana Kalau Kira Bertarung, Sebentar", Katanya

"Tidak Masalah, Ohh, Iya Kalau Tak Salah Kamu Peringkat Naga Dan Memiliki Dua The Will Kan", Kataku

"Benar Aku Memiliki Dua The Will Yaitu The Will of Darkness Dan The Will of Eyes", Kata Lugiel

"Jadi Seperti Itu Yahhh", Aku Berkata Dengan Heran

"Kalau Begitu Mari Aku Tunjukkan Tempat Kita Akan Berlatih Tanding", Kata Lugiel

Setelah Sampai Ternyata Tempatnya Disebuah Air Terjun Dekat Hutan Dan Jauh Dari Kota

"Aku Tidak Suka Berbasa-basi Jadi Mari Langsung Saja Memulai Pertarungan Kita", Kataku

Ini Adalah Yang Aku Tunggu-tunggu, Akhirnya Aku Bisa Berlatih, Walau Lawanku Tidak Terlalu Kuat, Tetapi Dia Memiliki Kemampuan Hebat Untuk Seorang Outlayers

"Baiklah, Kalau Begitu Mari Kita Mulai", Jawabnya

Saat Itu Kami Bersiap-siap Dalam Posisi, Lalu Tiba-tiba Kedua Mata Milik Lugiel Berubah Warna Menjadi Berwarna Biru Yang Digabung Hijau, Atau Mungkin Biru Kehijauan Atau Mungkin Juga Hijau Kebiruan, Yahh Tak Masalah Kalau Begitu Mari Kita Mulai

Saat Itu Mata Lugiel Memancarkan Aura Yang Menciptakan Sebuah Pedang Aura Berwarna Biru Kehijauan

"Skill Pertama The Will of Eyes: Eyes of Aura Manipulation", Ucapan Lugiel

Saat Itu Ada Tak Terhitung Pedang Aura Mengarah Padaku Dengan Kecepatan Cahaya, Aku Segera Menghindarinya, Tetapi Pedang-pedang Tersebut Mengejarku

Lalu Aku Menggunakan The Will of Absolute Protection Segera Setelah Itu Pedang-pedang Tersebut Langsung Hancur Saat Bersentuhan Dengan Tubuhku

Saat Itu Lugiel Tampak Bingung Tentang Apa Yang Telah Terjadi Barusan

Lalu Aku Mengatakan: "Aku Juga Memiliki Dua The Will Yaitu The Will Absolute Protection Dan The Will of Blankness", Kataku Dengan Kebohongan

"Hmm, Aku Tahu Itu", Jawab Lugiel

"Black Hole", Kataku

Saat Itu Lubang Hitam Tercipta Dan Membuat Semua Yang Ada Disekitarnya Menjadi Terhisap Kedalamnya, Radiusnya Kisaran Satu Pulau Dan Itu Aku Harus Menahan 99% Kekuatan Dari Lubang Hitam Tersebut

"Skill Kedua The Will of Eyes: Eyes of Gravitation", Kata Lugiel

Hohhh Jadi Seperti Itu, Dia Membuat Gravitasi Dalam Tubuhnya Menjadi Berat Agar Tidak Terhisap Lubang Hitam, Menarik

Aku Segera Menghilangkan Lubang Hitam Tersebut, Dan Berlari Kearah Lugiel Dalam Nol Milidetik Aku Sudah Berada Di Depan Lugiel Dan Meninjunya Keluar Angkasa, Dia Berteriak Tetapi Dia Tetap Terbang Walau Dia Sudah Mengubah Berat Gravitasi Dalam Tubuhnya Menjadi Satu Miliar Terraton Sekalipun

Sekarang Kami Ada Diluar Bumi, Saat Itu Aku Dan Dia Kembali Berhadapan Di Atas Cincin Planet Saturnus

Lugiel Heran Dan Mengatakan: "Ke-kenapa Kita Bisa Menginjak Cincin Planet Saturnus, Apalagi Aku Yang Sekarang Beratnya Satu Miliar Terraton", Kata Lugiel

"Aku Menggunakan The Will of Absolute Protection Milikku Untuk Membuat Cincin Ini Menjadi Keras Dan Kerasnya Bersifat Mutlak", Kataku Dengan Tersenyum

"A-apa, Jadi Ternyata Bisa Seperti Itu, Kalau Begitu Baiklah, Aku Akan Menghadapimu Sekali Lagi", Lugiel Mengatakan Hal Tersebut Sambil Tersenyum

Lalu Dia Menerjangku, Aku Segera Menangkis Semua Serangannya, Dia Menendang, Aku Segera Meninju Tendangannya Dan Membuat Kakinya Patah

Aku Segera Menggunakan The Will of Law, Lalu Aku Mengubah Setiap Partikel Diluar Angkasa Menjadi Katana, Lalu Aku Menebas Tangan Lugiel, Dengan The Will of Law Aku Bukan Menebas Tangannya Melainkan Menebas Setiap Otot Yang Ada Di Lengannya Dan Setiap Serat Serat Ototnya Aku Hancurkan, Skill Pertama The Will of Law: Law of Sinew, Lalu Aku Kembali Menebas Tangan Kiri Lugiel

Lugiel Yang Merasakan Kesakitan Tambah Merasa Sakit Akibat Kedua Tangannya Sekarang Sudah Tak Memiliki Hukum Otot Lagi

"Kehkk, Jangan Meremehkanku, Hyaaaa", Lugiel Berteriak Dengan Menendangku

Ini Adalah Tendangan Yang Dapat Menghancurkan Bintang Besar, Lalu Setelah Ditendang Aku Terbang Dan Segera Menggunakan "Black Hole", Untuk Menarikku Kembali Ke Permukaan Planet Saturnus, Lalu Aku Segera Menggunakan Selentikan Jari Yang Pelan Ke Muka Lugiel, Lalu Saat Itu Lugiel Terhempas Kebelakang, Lalu Planet Saturnus Juga Hancur, Akibatnya, Lalu Setelahnya Aku Segera Berlari Kearah Lugiel, Lalu Aku Membantingnya Ke Planet Uranus, Dan Planet Uranus Pun Hancur Seketika, Lalu Aku Dalam Nol Detik Langsung Melempar Kembali Lugiel Ke Planet Neptunus, Dan Planet Neptunus Juga Hancur, Saat Itu Aku Segera Menarik Kembali Tubuh Lugiel Dan Melemparkannya Keluar Galaksi Bima Sakti, Lalu Diluar Galaksi Bima Sakti, Aku Segera Melemparkan Tubuh Lugiel Ke Galaksi Andromeda Dan Disana Aku Terus-Menerus Membanting Dan Melemparkan Lugiel Ke Setiap Bintang Dan Akhirnya Hampir Seluruh Bintang Yang Ada Di Galaksi Andromeda Pun Hancur

Aku Melihat Lugiel Lalu Aku Menyadari Bahwa Lugiel Sudah Mati

"Sepertinya Aku Berlebihan Dan Akhirnya Dia Mati, Hahhh, Reset", Kataku

Aku Segera Mereset Kejadian Tersebut Dan Kembali Ke Awal

Dimana Saat Kami Masih Di Air Terjun, Saat Itu Lugiel Langsung Berkeringat Deras

Lalu Aku Mengatakan: "A-apakah Ada Yang Salah Lugiel", Kataku

"Ti-tidak, Ta-tapi, Aku Hanya Tiba-tiba Saja Merasakan Rasa Takut Yang Super Luar Biasa", Kata Lugiel

"Mmm, Begitukah, Kalau Begitu Apakah Kita Hentikan Saja Latih Tanding Ini", Kataku Dengan Khawatir

"Se-sepertinya Itu Ide Bagus", Kata Lugiel

Lalu Kami Pun Menghentikan Latihan Dan Mengobrol Bersama Di Samping Air Terjun

Setelah Jam 2 Malam Kami Berpisah

Aku Segera Kembali Ke Asrama, Dan Saat Didalam Aku Melihat Velanesa Yang Sedang Tidur, Aku Tipe Orang Yang Menyukai Hal Imut Dan Wajah Velanesa Saat Tidur Sangat Imut

Lalu Aku Segera Pergi Kedapur Dan Membuat Kopi, Kopi Di Malam Hari Adalah Yang Terbaik, Menurutku

Saat Duduk Sambil Meminum Kopi, Aku Juga Menonton Pemandangan Manis Didepanku, Ya Itu Adalah Pemandangan Velanesa Yang Sedang Tidur

Lalu Aku Memikirkan ["Apakah Shiraori Dia Baik-baik Saja Ya, Jelas Dia Bahkan Akan Terus-Menerus Dikamarnya Jika Tidak Ada Aku"], Aku Teringat Salah Satu Entitas Ciptaanku Yaitu Shiraori Akashic Nameless, Dia Memiliki Sifat Yang Manja Kepadaku Walau Dia Adalah Ciptaanku, Dia Juga Memiliki Sifat Yang Sering Mengabaikan Perintahku, Ya Dia Adalah Entitas Ciptaanku Yang Sangat Merepotkan, Mungkin Melebihi Diablo Deathesia Noire, Jika Kita Bandingkan Siapa Yang Lebih Merepotkan

Lalu Aku Menggunakan The Will of Telepathy Dan Segera Menghubungi Diablo, ["Diablo, Kau Disana"]

["Benar Lucius-Sama Ini Saya, Apakah Ada Perlu"], Jawaban Diablo

["Aku Ingin Tanya, Bagaimana Kabar Shiraori, Apakah Ada Hal Besar Yang Terjadi Setelah Aku Bereinkarnasi"], Kataku

["Mm, Sepertinya, Seperti Itu, Dia Sekarang Hanya Menyendiri Didalam Kamarnya, Bahkan Keluar Kamar Pun Tidak Pernah"] Kata Diablo

["Aaa, Jadi Seperti Itu, Hmm, Ka-kalau Begitu Bilang Kepadanya, Bahwa Aku Sudah Bereinkarnasi Dan Dia Boleh Datang Kepadaku Kapan Saja"], Kataku

["Baik Lucius-Sama"], Katanya, Dengan Mengakhiri Telepati Antara Kami

Saat Itu Aku Memandangi Velanesa Untuk Sesaat, Lalu Menghabiskan Kopiku, Lalu Aku Segera Pergi Tidur, Karena Besok Adalah Hari Spesial Bagiku....

Besoknya, Di Kisaran Jam 06.00 Pagi

Aku Bangun Dari Tidurku Dan Aku Segera Tidur Lagi Karena Aku Berpikir Jam 06.00 Masih Terlalu Pagi

Lalu Aku Segera Memeluk Orang Yang Memelukku, Ehh, Tunggu Apa Kenapa, Kenapa Ada Yang Memelukku

Aku Kaget Dan Langsung Bangun Dan Mengangkat Selimutku, Dan Disana Ada Gadis Dengan Rambut Putih, Dan Memiliki Kulit Yang Sangat Cerah, Dia Sangat Cantik Bahkan Kecantikannya Dapat Membuat Orang Dingin Menjadi Jatuh Cinta Padanya, Saat Dia Membuka Mata Aku Melihat Matanya Yang Berwarna Merah Cerah Dengan Masing-masing Memiliki Empat Pupil Kecil Di Dua Matanya, Berarti Dia Memiliki Sepuluh Mata Dalam Dua Mata Ya

Mm, Ya Aku Kenal Dengannya, Tetapi Kenapa Dia Ada Disini, Ahhhh Jangan Bilang Karena Aku Mengizinkannya Lewat Telepatiku Dengan Diablo, Hahhh Ini Akan Merepotkan

"Shiraori, Kenapa Kamu Ada Disini", Kataku

"Mm, Lucius, Tebaklah", Jawabnya

"Karena Kamu Ingin Tidur Bersamaku", Kataku

"Benar", Jawabnya

Sudah Kuduga Shiraori Memang Seperti Itu, Hahh

"Karena Aku Akan Segera Ke Akademi, Aku Akan Langsung Berangkat, Jadi Bisakah Kamu Kembali Terlebih Dahulu", Kataku

"Tidak, Aku Tidak Akan Meninggalkanmu", Kata Shiraori

"Hahh, Shiraori Aku Akan Memanjakanmu, Nanti Tetapi Sekarang Aku Harus Pergi Ke Akademi, Jadi Tunggulah Sampai Aku Pulang Dan Hilangkan Juga Keberadaanmu Untuk Tidak Membuat Velanesa Menyadari Keberadaanmu", Kataku

"Janji", Kata Shiraori Dengan Ekspresi Imut

"Janji", Aku Mengatakannya, Dan Kami Berjanji Saat Itu

Yahh Sebenarnya Aku Tidak Ingin Menepati Janjiku Sih Tetapi, Laki-laki Yang Tidak Menepati Janji Adalah Sampah, Jadi Aku Harus Menepati Janjiku, Itulah Pikirku

Saat Itu Shiraori Mencium Bibirku, Aku Menerimanya Dengan Senang Hati, Untuk Tidak Membuat Dia Marah Ataupun Kesal

Lalu Setelahnya Dia Menghilang, Entah Kemana Karena Dia Menghilangnya Sangat Cepat Bahkan Melebihi Waktu Tertinggi Diantara Yang Tertinggi

Shiraori Memiliki Kekuatan Yang Hampir Setara Dengan Diablo, Shiraori Diciptakan Dari Ketiadaan Jurang, Pada Intinya Dia Diciptakan Dari Sumber Kekuatanku Sendiri, Karena Di Sumber Kekuatanku Ada Segalanya, Segala-galanya, Seluruhnya, Semuanya Dan Apapun Tanpa Terkecuali Sedikitpun

Aku Segera Pergi Ke Kamar Mandi Untuk Mandi, Setelahnya Aku Berangkat Ke Akademi

"Ohh, Iya Yah, Velanesa Dia Ada Dimana Ya, Apakah Dia Sudah Berangkat, Aku Tidak Melihatnya Di Asrama", Gumamku

Hahhh, Menyegel Kemampuan The Will of Omniscient Yang Kemasa Depan, Memang Adalah Keputusan Yang Tepat, Dengan Itu Aku Tidak Merasakan Spoiler

Setelah Sampai Di Kelas Aku Segera Duduk, Dan Melihat Velanesa Sedang Tidur Di Kelas, Apakah Dia Sering Tidur Dikelas, Aku Memikirkannya

Lalu Saat Itu Kami Semua Memulai Pelajarannya, Setelah Kedatangan Lucine Amerhouse, Dan Aku Juga Segera Membangunkan Velanesa

Setelah Kelas Selesai Aku Segera Pergi Makan Di Kantin, Saat Aku Sedang Memakan Makanan Saya, Tiba-tiba Ada Keberadaan Yang Menghampiriku

Dia Memiliki Satu Lapisan Aura Disekitarnya, Itu Berarti Dia Orang Dengan Satu The Will, Dia Di Peringkat Naga Yah

"Oi, Kau Lucius Bukan", Kata Orang Tersebut

"Benar, Saya Lucius, Apakah Ada Masalah", Jawabku

"Kau Bilang Ada Masalah, Jelas Ada Lah, Kau Tahu, Shinomiya Velanesa Adalah Orang Yang Ingin Aku Dekati, Dan Kau Seenaknya Saja Malah Mendekatinya, Bahkan Aku Juga Dengar Bahwa Kalian Satu Asrama, Haaaaaahh", Teriaknya

"Aku Tidak Berniat Mendekatinya, Aku Hanya Berniat Berteman Dengannya", Kataku

"Kehhhh, Aku Saja Ditolak Olehnya Saat Aku Ingin Berteman Dengannya Kenapa Kamu Malah Diterima", Katanya

"Tidak Tahu Mungkin Karena Kamu Jelek", Kataku

Dia Langsung Marah Dua Tanduk Muncul Di Kepalanya, Dan Dia Mengatakan "Apa Kau Bilang, Aku Akan Membunuhmu", Katanya

"Lebih Baik Hentikan Saja, Kau Akan Mati Jika Melawanku", Jawabku

Benar, Jika Dia Melawanku Sekarang Shiraori Yang Sedang Mengawasiku Akan Murka, Aku Harus Waspada

"Kau, Meremehkanku, Hyaaaah", Dia Berteriak Dengan Mengayunkan Cakar Yang Dia Tumbuhkan

Hohhh, Jika Aku Ingat Itu Kemampuan The Will of Alteration, Yahhh, Ahahaha, Menarik

Aku Segera Menghindarinya, Bahkan Sebenarnya Aku Sudah Menghindarinya Sebelum Dia Menyerang

Lalu Saat Itu Tiba-tiba Saja Dia Tertusuk Oleh Tombak Cahaya Yang Tak Terhitung Jumlahnya, Dia Ditusuk Dengan Sadis Di Dadanya, Lalu Dia Jatuh Mengenaskan, Aku Tahu Bahwa Ini Perbuatan Shiraori, Shiraori Saat Ini Ada Diluar Outerverse Nerlword Bukan, Hahh, Walau Dia Sudah Pergi Tetap Saja Merepotkan

Jiwa Dari Orang Tidak Dikenal Itu Juga Dihancurkan Ya, Shiraori Seharusnya Jangan Kau Hancurkan

Lalu Semua Orang Langsung Terdiam Dan Menjerit Ketakutan, Setelahnya Aku Segera Dipanggil Ke Ruang Kepala Akademi, Untuk Membahas Tentang Aku Yang Membunuh Orang Itu, Jadi Nama Orang Itu Adalah Saizel Altercia

"Jadi, Kamu Tidak Tahu Tentang Kejadian Itu", Kata Kepala Akademi

"Seharusnya Bapak, Tahu Kan Saya Korbannya, Dan Saya Tidak Memiliki The Will Yang Memiliki Atribut Cahaya Yang Bisa Menghancurkan Jiwa", Kataku Dengan Tegas

"Benar, Juga, Mm, Kalau Begitu Baiklah, Kamu Tidak Bersalah, Mungkin Ada Orang Yang Memang Mengincarnya Dan Ingin Menggunakanmu Sebagai Kambing Hitam", Kata Tegas Dari Kepala Akademi

"Kenapa Ada Yang Mengincarnya", Kataku

"Dia Itu Pembuat Masalah, Dari Dulu, Tentu Tidak Akan Aneh Jika Ada Yang Dendam Padanya", Kata Kepala Akademi, "Mm, Kalau Begitu Kamu Sudah Boleh Pergi Ke Kelas, Lucius"

"Baik, Pak", Kataku

Lalu Aku Pun Pergi Ke Kelas, Mari Kita Skip Ke Setelah Aku Selesai Dari Akademi

Setelah Kelas Sudah Selesai Aku Pulang Ke Asrama, Lalu Di Sana Aku Melihat Tubuh Mulus Shiraori

"Lucius, Bagaimana", Kata Shiraori

"Shiraori, Kenapa Kamu Malah Membunuhnya", Kataku

Saat Ini Velanesa Sedang Pergi Berlatih, Jadi Sekarang Hanya Ada Aku Dan Shiraori Di Asrama

"Tentu Saja Karena Aku Marah Kepadanya, Dia Ingin Menyentuh Lucius Milikku", Jawabnya

"Hahhh, Walau Dia Menyerang Aku, Aku Tidak Akan Terluka, Jadi Janganlah, Kamu Melakukan Itu Lagi", Kataku Dengan Tegas

"Baiklah, Kalau Begitu Mana Imbalanku", Kata Shiraori

"Mm", Baiklah, Kalau Begitu

Lalu Aku Pun, Melakukan Apa Yang Sudah Aku Janjikan, Sampai 3 Jam Penuh

Dan Saat Itu Shiraori Sudah Pergi Dan Velanesa Sudah Pulang

"Nee, Velanesa", Kataku

"Ada Apa", Jawabnya

"Kamu Memiliki Tiga Belas The Will Bukan, The Will Apa Saja Yang Kamu Punya", Kataku, "Aku Ingin Sekali Mengetahuinya"

Velanesa Akhir-Akhir Ini Sering Sekali Bersikap Dingin Yah

"Baiklah" Jawabnya

Hahhh, Ve-Velanesa Kenapa Dia Langsung Menuruti Permintaanku, Tidak Velanesa Seharusnya Tidak Seperti Ini Kan, Apakah Ada Sesuatu Yang Mengubah Dirinya, Hahhh, Ya Baiklah

"Apakah Kamu Benar Ingin Memberitahukannya", Kataku

"Tentu, Lucius-San, Aku Tidak Ingin Membuatmu Marah Lagi", Jawabnya

"Ohhh, Begitu Ya", Kataku Dengan Menggunakan Gaya Bahasa Yang Dalam

"Mm, Baiklah Kalau Begitu Akan Aku Beritahu Tiga Belas The Will Milikku", Kata Velanesa

"Baiklah Aku Ingin Sekali Mengetahuinya", Kataku

"Ini Dia Tiga Belas The Will Milikku:

I. The Will of Creation,

II. The Will of Narratives,

III. The Will of Omnipresent,

IV. The Will of Law,

V. The Will of Endless,

VI. The Will of Void,

VII. The Will of Clear,

VIII. The Will of Elemental,

IX. The Will of Cycle,

X. The Will of Fiction,

XI The Will of Prologue,

XII The Will of Conceptual,

XIII. The Will of Transmute", Kata Velanesa

"Jadi Seperti Itu", Kataku

"Benar, Aku Tidak Perlu Menjelaskan Fungsinya Karena Kamu Sudah Tahu Bukan", Jawabnya

"Benar Aku Sudah Tahu", Kataku

"Mm, Kalau Begitu, Ini Sekarang Giliranmu, Untuk Menjawab Pertanyaanku", Kata Velanesa Dengan Serius

"Ohh, Jadi Seperti Itu, Kamu Menjawab Pertanyaanku, Lalu Kamu Memaksaku Menjawab Pertanyaanmu", Kataku Dengan Curiga

Velanesa Mengangguk

"Kalau Begitu, Baiklah Apa Pertanyaanmu", Kataku

"Pertanyaanku Adalah Siapa Wanita Tadi", Katanya Dengan Tegas

Aku Langsung Berekspresi Seperti Orang Kaget, Benar Ini Aku Memang Kaget, Aku Tidak Berbohong Karena Aku Memang Kaget

"A-a-apa Maksudmu, Ve-Velanesa", Kataku

"Jangan Bertingkah Seperti Kamu Tidak Tahu, Aku Tahu Kamu Marah Padaku, Tapi Jawab Pertanyaanku", Kata Velanesa Dengan Tegas

"Kenapa Kamu Berpikir Aku Membawa Wanita Kedalam Asrama, Tanpa Seizinmu", Kataku

Aku Harus Tetap Tenang, Orang Yang Tidak Tenang Dalam Situasi Seperti Ini, Pasti Akan Dituduh, Aku Harus Tenang

"Mm, Lalu Kenapa Aku Mencium Bau Wanita", Kata Velanesa Dengan Sedikit Menggoda

"Fufufufu, Itu Karenamu, Mungkin Kamu Bau Makanya Disini Bau", Kataku

"Tidak, Itu Bukan Karenaku, Itu Karena Wanita Tidak Dikenal, Karena Itu Baunya Ada Di Kasurmu", Katanya Dengan Tegas

"Velanesa, Aku Akan Menjawabnya Dengan Jujur, Aku Tidak Tahu", Kataku

"Tidak, Kamu Pasti Bohong", Kata Velanesa Dengan Marah

"Hahhh, Baiklah, Itu Karena Adikku, Tadi Malam Dia Menyelinap Ke Kasurku, Dan Tidur Bersamaku", Kataku

"Apakah, Itu, Benar", Jawabnya

"Benar, Kalau Tidak Percaya Kamu Hanya Perlu Bilang Ke Lucine", Kataku

"Kenapa Aku Harus Bilang Kepadanya", Jawabnya

"Hahhh, Lucine Adalah Orang Yang Merawatku Dari Kecil, Dan Columbina Anak Kandungnya Adalah Adik Yang Aku Maksud"

"Hmm, Begitu Ya, Kenapa Adikmu, Bisa Menyelinap Kesini", Kata Velanesa Dengan Curiga

"Mm, Dia Memiliki The Will of Spacetime", Kataku

Ya Aku Berbohong, Columbina Tidak Memiliki The Will of Spacetime

"Jadi Seperti Itu, Kalau Begitu Baiklah Aku Percaya, Tetapi Jika Dia Menyelinap Lagi, Tolong Beritahu Aku", Katanya Dengan Tegas

"Baiklahh", Jawabku

Hahhh, Maafkan Aku Columbina, Hahhh, Yang Penting Dia Sudah Tidak Mengungkit Hal Itu Lagi

Baiklah Sekarang Yang Tersisa Adalah Besok Aku Akan Apa Yah, Dua Minggu Katanya Ada Pengumuman Penting, Tetapi Setelah Itu Aku Ngapain Yah, Mm

Baiklah Mungkin Aku Akan Ketempat Itu Saja Mungkin Itu Pilihan Bagus Buat Besok Hmm

Baiklah Dari Sini Aku Sudah Memutuskannya

----------

— To be continued

More Chapters