Cherreads

Chapter 5 - BAB I.IV: Rico Is The Cheerful Plant Who Talks a Lot

Di antara pepohonan yang rindang dan angin yang berbisik lembut, seorang pemuda dengan senyum cerah berjalan riang menyusuri jalan kecil dari arah perbatasan. Namanya Rico—pria paling ceria di seluruh Negeri Tumbuhan Dementer. Wajahnya selalu dipenuhi senyum, dan hatinya terbuka lebar bagi siapa saja. Ia mudah bergaul, bahkan dengan orang yang baru ia temui.

Hari itu, langit biru membentang luas di atas kepala, dan aroma harum dari bunga-bunga hutan menyertai langkah Rico. Ia sedang dalam perjalanan pulang dari perbatasan, tempat tiga negara besar bersinggungan: Negeri Api Ra, Negeri Air Poseidon, dan tentu saja, Negeri Tumbuhan Dementer.

Saat menyusuri jalan setapak menuju pusat kota, Rico melihat seseorang berdiri kebingungan di antara pepohonan. Orang itu tampak asing—pakaiannya tak biasa, dan sorot matanya memancarkan kebingungan.

Dengan cepat, Rico menghampiri dan bertanya dengan hangat, "Apakah kau membutuhkan bantuan? Apakah kau tersesat?"

Orang itu menoleh, sedikit terkejut, namun langsung membalas dengan senyum canggung. "Iya... Aku baru pertama kali ke sini, jadi aku... tersesat, hehe..."

"Kalau begitu, kau ingin pergi ke mana?" tanya Rico penuh semangat. "Biar aku antar ke tempat tujuanmu."

"Benarkah? Apa tidak merepotkanmu?" balas orang itu ragu-ragu.

"Tidak sama sekali! Aku senang membantu. Ngomong-ngomong, siapa namamu? Aku rasa aku belum pernah melihatmu sebelumnya."

"Oh... Aku dari Negeri Api Ra. Namaku Blaze. Dan kau siapa?"

"Namaku Rico," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Senang berkenalan denganmu, Rico," ujar Blaze sambil menjabat tangan Rico.

"Sama-sama, Blaze! Jadi kau ingin ke mana?"

"Aku ingin mencari penginapan... bisa kau antarkan aku?"

"Tentu saja! Ayo ikut aku!" seru Rico ceria.

Tanpa ragu, mereka berjalan bersama menuju kota. Obrolan ringan mengisi perjalanan mereka, membuat suasana menjadi hangat meski Blaze masih menyimpan bayang-bayang masa lalunya.

Sesampainya di penginapan terdekat, Blaze menoleh pada Rico dengan wajah berseri.

"Terima kasih banyak, Rico. Aku sangat terbantu..."

"Sama-sama," ucap Rico dengan senyum lebar. "Aku senang bisa membantu. Apalagi sekarang... aku punya teman baru."

Blaze menatapnya dengan sedikit heran. "Teman? Jadi... kita boleh berteman?"

"Tentu saja! Sekarang kita adalah teman, bukan?" ujar Rico mantap.

Blaze tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja... Teman." Mereka berjabat tangan lagi, kali ini dengan erat dan penuh makna.

Beberapa detik berlalu dalam diam yang menyenangkan, sebelum akhirnya Rico berpamitan.

"Dadah... Sampai jumpa! Senang bertemu denganmu!" seru Blaze sambil melambaikan tangan.

"Senang juga bertemu denganmu, Blaze. Sampai jumpa, Teman!" jawab Rico sambil berjalan menjauh, meninggalkan penginapan dan seorang teman baru di dalamnya.

Langkah Rico ringan, seakan hatinya bernyanyi. Di tengah dunia yang penuh perbedaan dan konflik, persahabatan kecil telah tumbuh—di tempat yang tak disangka.

More Chapters