Cherreads

Chapter 3 - Tes Masuk Sekte dan Teknik Rahasia Ayam Ganas

Balai desa Fengjian berubah menjadi tempat paling ramai pagi itu. Warga berdesakan, ingin melihat siapa saja yang akan dipilih oleh utusan dari Sekte Langit Dingin salah satu sekte ternama di wilayah timur.

Di antara kerumunan, Li Shen berdiri dengan tangan dingin dan pikiran kacau.

Kenapa aku ikut? Aku kan cuma pengangkut air, bukan pendekar langit, bisiknya.

[Misi Spesial: Ikuti Tes Sekte Langit Dingin]

[Hadiah: Teknik Random + 0.05% Qi Progress]

...Tentu saja kamu nggak kasih aku pilihan.

Dari kejauhan, seorang pria berjubah biru dengan aura dingin berdiri di atas panggung kecil. Matanya tajam, suaranya tenang, tapi mengandung tekanan yang membuat orang-orang diam seribu bahasa.

Semua pemuda usia di bawah dua puluh tahun, silakan ke depan. Uji bakat akan dimulai.

Satu per satu, anak muda desa meletakkan tangannya di atas kristal batu qi. Ada yang bersinar samar, ada juga yang tak bereaksi sama sekali.

Gilirannya tiba.

Li Shen menelan ludah, lalu maju.

Warga menahan napas. Beberapa mencibir.

Dia? Yang selalu ngobrol sama ayam itu?

Li Shen meletakkan tangannya. Dalam hati, dia bersiap menghadapi rasa malu tapi

WUUUSHH!

Kristal itu memancarkan cahaya ungu keemasan. Semua orang melongo.

Utusan Sekte mengernyit. Ini... bukan bakat biasa. Ini bakat aneh.

[Bonus Sistem: Efek Drama - Aktif. Aura dibuat 3x lebih mengesankan selama 10 detik.]

Li Shen menoleh ke langit. ...Kamu serius sekarang main efek-efek?

Sementara itu, utusan itu memanggilnya maju. Kau. Nama?

Li Shen.

Baik. Masuk ke babak kedua. Pertarungan.

Li Shen tersentak. Tunggu, aku pikir cuma tes bakat...

Seorang pemuda berbadan besar maju. Tangannya seperti batu bata, dan wajahnya jelas menunjukkan niat menjadikan Li Shen daging cincang.

[Misi Pertarungan Dimulai. Gunakan Teknik Ayam Ganas untuk Bonus.]

Li Shen menghela napas. Perlahan mengangkat tangannya... lalu mengepakkan seperti sayap ayam sambil melompat maju.

Semua orang menahan tawa. Tapi tepat saat itu

BAM!

Pukulan Li Shen—entah bagaimana—mengenai titik lemah lawannya, membuat pemuda itu terlempar ke belakang.

Semua terdiam. Bahkan ayam di kandang berhenti berkokok.

...MENANG? gumam seseorang.

Li Shen berdiri di tengah arena, berkeringat, napas tersengal.

dan Dalam hati, hanya satu hal yang ia ucapkan

Kalau ini jalan menuju puncak... Tolong beri aku jalan pintas

More Chapters